Path merupakan pendatang baru di ranah jejaring sosial yang meraih
popularitas dalam waktu relatif singkat. Jumah anggotanya pun meningkat
pesat, termasuk di Indonesia, yang menunjukkan bahwa layanan ini
berhasil menarik hati pengguna dari berbagai kategori usia.
Angka
anggota aktif Path di Indonesia pun ternyata yang terbesar di dunia,
dengan jumlah mencapai kisaran 4 juta orang, sebagaimana diungkapkan
oleh pendiri dan CEO Path, Dave Morin, dalam wawancara dengan situs
DailySocial.
Menurut Morin, yang sedang berkunjung ke Jakarta, para pengguna Path
dari Indonesia ini sangat aktif dan setiap harinya menyumbang sekitar
setengah dari keseluruhan aktivitas di Path. Dengan kata lain, 50 persen
pengguna aktif harian Path berasal dari Indonesia.
Secara
bulanan, Indonesia menyumbang 30 persen trafik internet Path, disusul
oleh Amerika Serikat yang sama-sama menyumbang 30 persen. Negeri Paman
Sam ini juga merupakan basis pengguna Path terbesar kedua di dunia
setelah Indonesia. Sisanya sebanyak 40 persen datang dari negara-negara
lain.
Pihak Path yang diwakili The Hatch Agency juga
mengklarifikasi perihal rencana merilis aplikasi Path untuk BlackBerry,
seperti yang disebut Morin dalam wawancara dengan
TV One, Jumat (1/11/2013). Mengoreksi ucapan Morin, Path mengatakan belum berencana mengembangkan aplikasi untuk platform BlackBerry.
Path
sendiri hingga akhir kuartal II 2013 lalu tercatat memiliki 12 juta
pengguna yang berasal dari pengguna perangkat Android dan iOS. Saat ini,
tim Path sedang fokus mengembangkan aplikasi untuk Windows Phone.
Path
sejatinya adalah jejaring sosial yang bersifat personal. Jejaring
sosial ini sengaja membatasi jumlah pertemanan hanya untuk 150 orang,
untuk mengembalikan "arti berjejaring yang sesungguhnya".
Didirikan
pada 2010, Path saat ini diasuh oleh sekitar 50 karyawan yang berbasis
di San Francisco, California, AS. Mereka juga punya kantor di Tokyo,
Jepang, untuk memantau pasar Asia, yang di dalamnya terdapat banyak
negara berkembang
Sumber:
KompasTekno